Menjalankan usaha laundry mungkin terlihat sederhana di mata pelanggan—cukup terima pakaian kotor, cuci, setrika, dan kembalikan dalam keadaan bersih dan rapi. Namun, di balik aroma harum pelembut dan gundukan pakaian yang dilipat rapi, kepala seorang pemilik laundry dipenuhi banyak hal yang tak kasatmata.
1. “Apakah semua cucian sudah sesuai permintaan pelanggan?”
Setiap pagi, sebelum mesin dinyalakan, pemilik laundry sudah mulai memutar otak. Ada pelanggan yang minta khusus tidak dicampur dengan cucian orang lain, ada yang hanya mau deterjen tanpa pewangi karena alergi, ada juga yang menitipkan pakaian mahal dan berharap diperlakukan seperti baju pengantin.
Kepala mereka terus bekerja, memastikan semua permintaan tercatat dan dijalankan tanpa celah. Sedikit saja salah—mungkin warna baju luntur atau pakaian tertukar—bisa berarti kehilangan pelanggan tetap.
2. “Apakah air dan listrik cukup hari ini?”
Mesin cuci dan pengering tidak bisa jalan tanpa air dan listrik. Gangguan kecil di dua sumber utama ini bisa melumpuhkan seluruh operasi. Maka setiap hari, pemilik laundry memantau tagihan, kondisi instalasi, dan sesekali berdoa agar PLN dan PDAM tidak punya rencana perbaikan jaringan mendadak.
3. “Karyawan masuk semua, kan?”
Laundry bukan usaha satu orang. Di balik hasil bersih dan wangi, ada kerja tim: pencuci, penyetrika, pengepak, hingga kurir. Jika ada satu saja yang izin atau mendadak sakit, kepala pemilik laundry langsung dipenuhi skenario darurat. Siapa gantikan? Apakah harus turun tangan sendiri hari ini?
4. “Berapa omzet hari ini? Apa bisa tutup bulan?”
Pikiran paling berat biasanya datang sore hari, ketika kas ditutup. Apakah omzet hari ini cukup? Berapa banyak pelanggan? Apakah biaya operasional seperti listrik, sabun, dan gaji karyawan bisa ditutup? Atau harus cari promo dadakan untuk mengejar target bulanan?
5. “Ada komplain nggak hari ini?”
Salah satu kekhawatiran terbesar pemilik laundry adalah komplain. Pakaian yang hilang, rusak, atau tidak bersih bisa menimbulkan konflik. Maka, hampir setiap hari mereka memeriksa ulang nota, mengecek grup WhatsApp pelanggan, dan berharap tidak ada pesan berbunyi: “Kak, bajuku belum dikirim ya?”
6. “Harus promosi apa lagi minggu ini?”
Persaingan ketat. Laundry di setiap sudut jalan. Jadi selain mengurus operasional, kepala mereka juga sibuk memikirkan strategi pemasaran. Diskon akhir pekan? Paket kiloan murah? Atau kerja sama dengan kos-kosan?